Sunday 14 January 2018

Bersyukur Atas Apa Yang Terjadi

Tak dipungkiri bahwa saat kita patah hati semua hal diluapkan dengan emosi penuh tensi, keadaan diri seolah tidak bisa diajak kompromi. Saat itu beban terberat terfokus pada satu titik dimana kita lepas kendali, jika terus begini bisa disebut kita kurang mensyukuri atas ketetapan-NYA. ketetapan tentang bagaimana kita harus bersikap dalam kondisi terjebak oleh keadaan. 

Aku juga tidak merasa tahu bagaimana aku bisa tersesat pada cerita yang jika kulanjutkan memakan banyak korban sakit hati ini, cerita yang tadinya ku ayun ayun dalam angin rindu yang berhembus menjadi rasa yang disebut cinta. Aku juga tidak ingin banyak mengetahui atas apa yang harusnya kuketahui, membingungkan memang tapi inilah cerita itu, cerita hatiku yang tersesat, anehnya aku setuju jika dia tersesat pada hati yang ingin dia masuki, (mencintai yang juga dicintai yang lain).
ternyata aku lupa satu hal yang mestinya kutanyakan pada diriku saat itu, "apakah kau sanggup hidup dalam rindu yang ambigu", lima bulan yang lalu aku menjawabnya dengan semangat " aku sanggup ", tapi ternyata itu tidak se-sanggup yang kubayangkan, secara tidak sadar aku telah menyiksa hatiku sendiri, melumat habis rindu yang ada didalamnya. 
aku begitu merana sekarang, dan benar-benar merasa tidak tenang memikirkan sesuatu yang harusnya tidak lagi kupikirkan. 
kini rindu itu sudah bersama dengan pilihan nya sendiri, aku sudah mati langkah.
tapi itu semua sudah kupetakan lima langkah agar mengurangi rasa sesal. mungkin sadar, inilah ketidaksengajaanku menemukan cerita yang mestinya tidak kutanggapi lebih dalam.
dari ini aku belajar lagi banyak hal, khususnya untuk urusan hati yang kian berkembang. resapi rasa syukur yang tak terhingga, senyapkan diri dalam do'a, nikmati proses dan tahu diri bagaimana harusnya bertindak di cerita berikutnya.



- alhamdulillah

"Di saat waktu berhenti...

kosong..
Dimensi membutakan mata memekakkan telinga

Lalu diri menjadi hampa
Saat paradigma dunia tak lagi digunakan utk menerka
Sadarku akan hadirMu
Mematahkan sendi² yg biasanya tegak berdiri"


Ult li albi bissaraha (Aku membuka hatiku dengan kejujuran)
Ult li albi bissaraha (Aku membuka hatiku dengan kejujuran)
Hayya nab'idil karaha (Hindarilah kebencian dan dendam)
Syakkireena a' kulli na'ma (Marilah kekalkan syukur dgn apa yg kita ada)
Ba' ideena anil fattana (Hindarilah segala penipuan dan dosa²)


Hayya nab'idil karaha (Hindarilah kebencian dan dendam)
Syakkireena a' kulli na'ma (Marilah kekalkan syukur dgn apa yg kita ada)
Ba' ideena anil fattana (Hindarilah segala penipuan dan dosa²)

Merenungi luar jendela
Mengagumi kebesaran yg Maha Esa
Ku menilai kehidupan dr sudut berbeda
Tak memadai hanya kecapi rasa selesa
Mahukan harta yg mampu beli satu semesta
Berpesta ke parti botol bergelimpangan
Kekasih muda bukan takat berpegang tangan
Harta dan jamuan nafsu tidak berkekalan
Bila menjelang tua bukan itu jadi bekalan
Dan jangan puisi ini disalah tafsir pula
Bukan berkhutbah, cuba betul diri ini cuma
Ingin hidup sempurna, aset nilai berjuta
Saling tukar wanita, senyum dan mati tua
Bakat dikurnia jangan disalah guna
Jangan kufur nikmat yg diberi percuma
Guna kelebihan utk khidmat bersama
Jagalah nama
Hidup penuh pementasan dan drama
Ada berisi ada yg kurus
Ada melencong ada yg lurus
Bukan semuanya tulus
Ada sempurna ada kurang upaya
Ada yg jadi buta hanya bila sudah kaya
Sebesar rumah bermula dengan sekecil bata
Boleh hilang dalam sekelip mata
Ucaplah Alhamdulillah bukannya sukar
Kerna semana kaya atau besar
Tetap Allahuakbar...

Jadikanlah ku tentera Fisabilillah
Yang tertera di kalimah harap memanduilah kita apabila persimpangan tiba
Hidup penuh dengan rintangan harus kuhadapinya
Harap ku tidak lupa diri bila gembira
Dan cuma mu lah mencari kau disaat hibah
ku cuma manusia penuh dengan kesilapan
tapi bisa mebezakan cahaya dan kegelapan
apabila di kalangan duri onak dan cobaan
dan engkau bila dicobakan kalau kasanah perempuan
setiap selegar dipindah dikejar dan dipinta
dari zaman bermula hingga ke akhirnya
ku mengerti siapaku tanpamu disisi
dan apa guna posesi juga posisi
sementara ini cuma hanya puisi
lukilan tulisan dan bisikan isi hati
mencari keterangan menjiwai peranan
menempati pesanan janji juga saranan
alhamdulillah atas kurnia dan rejeki
moga tidak pelikah dalam perjalanan ini

Ult li albi bissaraha (Aku membuka hatiku dengan kejujuran)
Hayya nab'idil karaha (Hindarilah kebencian dan dendam)
Syakkireena a' kulli na'ma (Marilah kekalkan syukur dgn apa yg kita ada)
Ba' ideena anil fattana (Hindarilah segala penipuan dan dosa²)

aku yang memandang di dalam lubuk hati
mencari-cari zarahsia yang katanya tersembunyi
aku yang melihat alam meliputi
wujud menyertai lalu kupindahkan alam ke dalam mata hati
aku hakiki aku mengerti segala yang terjadi
di langit dan di bumi
gunanya takda fantasi pelik dan benar
terkadang kadang kau berilah ku kekuatan
agar dapat kuhindarkan segala kesesatan
usah kau biarkan nafsuku terliur
dari pandangan makzazi ini
aku yang konon lagi hina
amat pernah merindui
moga cahaya lelahku tak membutakan mataku
semoga segala puji tak ku meninggi diri
moga segala janji dapat juga kupenuhi
moga dapat kuhadang tikaman dari belakang
lidah setajam pisau ku tidak akan risau
dengan dugaan jabaran sepanjang perjalanan
ku pasrah ku aku
786 alhamdulillah syukur

Ult li albi bissaraha (Aku membuka hatiku dengan kejujuran)
Hayya nab'idil karaha (Hindarilah kebencian dan dendam)
Syakkireena a' kulli na'ma (Marilah kekalkan syukur dgn apa yg kita ada)
Ba' ideena anil fattana (Hindarilah segala penipuan dan dosa²)

"sujudku 
pun takkan memuaskan inginku tuk hanturkan sembah sedalam qalbu
adapun kupersembahkan syukur padaMU ya Allah
untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta
dan perjalanan yang sejauh ini tertempah
alhamdulillah
berilah hamba kesempatan
yang membuat hamba mengerti lebih baik
tentang makna hidup
semua lebih berarti apabila lebih baik dari itu
alhamdulillah"

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar

tantangan dan harapan